Sabtu, 01 Maret 2008

QURAISH PROJECT


Dikaitkan dengan fungsi “kemasan”, maka sesungguhnya dakwah tidak terlarang untuk memasuki arena game, sebagaimana pula dengan dakwah melalui majalah, dakwah melalui televisi, dakwah melalui musik, dakwah melalui parlemen dsb. Setiap media dapat kita gunakan untuk berdakwah.
Yang perlu kita perhatikan disini adalah, kebanyakan dakwah dalam berbagai media dan sarana tersebut kurang “dikemas” secara menarik (professional). Padahal kalau kita renungkan, sesungguhnya apa yang hendak kita “jual” (dakwahkan) adalah sesuatu yang bernilai jual tinggi (Islam), jadi secara fitrah dengan sedikit “polesan” kemasan yang menarik, maka akan banyak orang-orang yang tertarik. Kullu mauludin yuladuu ‘alal fitrah, sesungguhnya setiap manusia itu terlahir dalam keadaan fitrah (Islam), orang tuanyalah yang menjadikan dirinya Yahudi, Nasrani, Majusi dll (al-hadits). Karena Islam itu fitrah, jadi seharusnya “menjual” Islam itu lebih mudah dibandingkan “menjual” barang dagangan lainnya – sudah ada magnet dalam seluruh makhluk dengan spesifikasi manusia kepada Islam. Jadi permasalahannya adalah kita (dan media yang digunakan) sebagai “penjual” kurang dapat mempresentasikan apa yang hendak kita “jual” (yaitu Islam).
Rasulullah adalah contoh “penjual” Islam yang baik, Ia dapat mempresentasikan serta merepresentasikan apa yang hendak “dijualnya”. Beliau dan Islam berada pada padanan yang setingkat, maksudnya adalah – Islam itu adalah “barang” berkualitas tinggi yang nilainya mengalahkan “barang-barang” yang lain, dan Rasulullah adalah “pedagang” berkualitas tinggi yang dapat memaparkan dengan sempurna apa yang didagangkannya.
Untuk konteks industri game, lebih spesifik lagi industri Games On Line dalam perspektif banyak orang mungkin tidak pernah terpikir akan adanya peluang untuk berdakwah disitu. Sekalipun ada, mungkin mereka (atau bahkan kita) memandang, itu akan menjadi suatu hal yang sulit dan berat. Dari sisi teknologi, sumber daya manusia, cost (biaya) dan waktu. Namun bagi kita mahasiswa dan praktisi IT, teknologi sudah menjadi “makanan” sehari-hari. Dengan potensi yang kita miliki insya Allah dakwah melalui Games On Line bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan potensi yang ada insya Allah kita mampu “mengemas” dakwah dalam “bungkus-bungkus” game yang menarik.
Marilah kita renungi sekali lagi, berapa banyak penggemar game on line (PC maupun console) di Jakarta, 100 orang? 1.000 orang? 10.000 orang? Bagaimana kalau skala nasional? 1.000 orang, 10.000 orang? 100.000 orang? Bagaimana kalau skala internasional? 100.000 orang? 1.000.000 orang? Pasti masing-masing kita akan menyadari bahwa segmentasi dakwah pada industri game sangatlah luas.


So...bila ada yg bertanya "Mungkinkah Games On Line sebagai Media Dakwah?..." jawabnya "Why Not??..insya Allah dengan niat yang ikhlash dan cara yang benar,cara ini menjadi sebuah terobosan baru dalam berdakwah"
Ada yang tertarik?
Wallahu ‘alam bishowab.